Rakyatmerdeka.co – News, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memohon semuanya pihak yang ikut serta dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 untuk melindungi ketertiban proses pilkada. Tito mendorong semuanya pasangan calon gubernur serta wakil gubernur dan beberapa pendukungnya mengusahakan kemenangan lewat cara yang tidak melanggar hukum.
” Pada pasangan calon, timses, pendukung, saya minta kerjakan demokrasi sesuai sama ketentuannya. Pastinya semuanya mengharapkan menginginkan menang namun jangan pernah menghalalkan semua langkah. Serta saya minta juga tetaplah dijaga iklim kestabilan orang-orang. Lantaran ini pesta demokrasi bukanlah pesta kekerasan, ” kata Tito, di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/9/2016).
Tito juga memohon Komisi Penentuan Umum serta Badan Pengawas Pemilu mengawal pilkada dengan profesional. Untuk internal kepolisian, ia memberikan instruksi jajarannya melindungi netralitas.
” Lalu pada pengawas berdiri sendiri saya fikir undang mereka untuk sebanyak mungkin memonitor, memantau, serta tokoh orang-orang semua bikin perjanjian untuk berlangsungnya pemilu di Jakarta yang aman, teratur, damai, serta demokratis, ” ucap Tito.
Tito mengatakan satu diantara antisipasi yang dikerjakan pihaknya yaitu lakukan patroli siber untuk menghindar serta mengatasi peluang ada kampanye hitam didunia maya. Polisi bakal memonitor beberapa gosip atau pembicaraan kontroversial di internet yang punya potensi mengganggu ketertiban serta keamanan.
Polda Metro Jaya bakal memberikan tugas 10 personel untuk memberi pengawalan dengan cara menempel pada tiap-tiap bakal calon gubernur serta wakil gubernur. Diluar itu, 15. 000 personel akan diterjunkan untuk mengamankan bagian pilkada.
Tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 diawali dengan pendaftaran pasangan calon di KPU DKI Jakarta pada 21-23 September 2016. Bagian kampanye serta debat umum bakal dikerjakan pada 28 Oktober 2016 sampai 11 Februari 2017, serta pencoblosan dikerjakan pada 15 Februari 2017.